Sabtu, 14 September 2013

DINAS PERTANIAN INDRAMAYU SARAT KKN



Kelompok Tani Jadi Tumbal Korupsi  :
DINAS PERTANIAN INDRAMAYU SARAT KKN

Indramayu,kba.GALAKnews 

Guna menunjang program pembangunan daerah ,setiap tahun dari Pemerintah pusat mengucukan  Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2012 ,guna meningkatkan pendapatan sektor pertanian ,khusunya membantu kaum petani guna meningkatkan sarana prasarana ,maupun sarana pengadaan alat-alat pertanian yang diperuntukkan untuk kelompok petani.

Besarnya anggaran DAK dari Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI,dari Pos Anggaran APBN mencapai Rp 3,8 miliar,untuk mendukung dan memperkuat peningkatan produksi sektor petani baik tanaman padi maupun palawija diKabupaten Indramayu Jawa Barat.

Peningkatan ketahanan pangan ini cukup penting baik setiap daerah apalagi di Kabupaten Indramayu selalu sentra penyangga lumbung padi Nasional,jika anggaran tersebut tidak sesuai dengan peruntukan atau dugaan Sarat KKN yang melibatkan  para oknum pejabat  Dinas Pertanian Dan Peternakan Kab.Indramayu,dengan cara Korupsi berjemaah.

Hal tersebut diatas ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal Aliansi Pemantau Korupsi ,Morassdi pada Wartawan "kantor berita ajiinews",temuan diatas perlu disikapi secara tegas oleh pihak penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan dan Polsi harus lebih aktip memantau ke lapangan,pada seluruh paket pekerjaan pisik maupun dalam pengadaan barang-barang baik sistem lelang maupun swakelola.

Ditegaskan  Sekjen APK , lebih lanjut  ditenggarai bagi penerima bantuan bersipat langsung seperti alat pertanian RMU 4 Unit,Mesin pengupas Kulit dan Pemutih Beras ,Saprator ini juga tidak jelas siapa penerima kelompok petani di lapangan.Pihak oknum Pejabat Dispertanak baik KPA,PPTK  terkesan tutup mulut,ditenggerai dugaan  KKN berjemah  semakin riskin,rugikan keuangan Negara.

Berdasarkan pemantoan tim  "kba' di lapangan, para kelompok tani ada unsusr kesengajaan dibentuk oleh Pejabat Dispertanak dari mantan Pensiunan Dinas Pertanak,juga orang-orang kaya di desa setempat.Hal tersebut sengaja dibuat untuk mempermudah mengambil tanda tangan atau laporan penerimaan barang-barang alsintan.

Seperti yang dijelaskan salah satu petani Desa Sindang  Bang  Ras, sudah bertahun-tahun  memiliki sawah do lokasi tersebut namun Ketua kelompok tani sama sekali tidak berpungsi,apalagi melakukan kegiatan sosialisasi di lapangan,tentang adanya bantuan  para petani tidak mengetahui sama sekali tegas Bang Ras.
Selain itu Program dinas Pertanak Kab.Indramayu ,diantaranya Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu Komoditas Serealia,sumber dana dari Dirjen Tanaman Tangan Kementerian Pejumlah pertanian RI.Sasaran kegiatan non hibrida,padi hibrida dan lahan kering luas 25.220 ha di Indramayu.

Berdasarkan data Rakyat Oposisi,jumlah kelompok tani dari Laporan Dinas Pertanian mencapai 780 kelompok tani,jenis tanaman padi non hibrida,tersebar pada lokasi 22 Kecamatan luas areal mencapai 19.500 ha.Sedangkan padi hibrida 72 kelompok tani luas areal 720 ha.Untuk lahan kering 5 kecamatan jumlah kelompok tani 200 kelompok ,luas areal 5.000 ha.Diperhitungkan  jumlah anggaran Rp 3.892.400.000.

Ditenggarai bantuan melalui kelompok tani tahun anggaran 2012 sarat KKN  melibatkan oknum pejabat setingkat PPK/KPA, PPTK, beserta kelompok tani diduga jadi tumbal KKN oknum pejabat Dispertanak.Temuan di lapangan bahwa kelompok Tani jadi sarang KKN oknum Dinas Pertanian dan Peternakan  karena kebanyakan nama dan pengurus Kelompok Tani kegiatan di lapangan  fiktip.

Sebagai bukti kejadian dugaan KKN melibatkan oknum Pejabat, KPA/PPK , PPTK tentang  anggaran Jalan Usaha Tani Tahun Anggaran 2012  diperiksa Kejasaan Negeri Indrmayu, sumber di Kejaksaan oknum pejabat tersebut sudah mencapai tingkat Tersangka kasus Korupsi Jalan Usaha Tani .

Secara terpisah ditemui Kepala Dinas Pertanian Dan Peternakan Kab.Indramayu Ir Firman Muntaqo , penjelasan stafnya sedang tugas luar,ketika di hubungi melalaui telepon selulernya sedang tidak akti,untuk itu tim wartawan "kba" akan membedah kasus Dispertanak Indramayu.(is/ras)

1 komentar: